Jakarta – Suasana Monumen Nasional mendadak jadi panggung masa depan. Bukan sekadar karena persiapan Hari Bhayangkara, tetapi karena penampilan tak biasa: robot-robot berkostum polisi berjalan tegap di pelataran.
Robot humanoid dan robot berbentuk anjing tampil sebagai bagian dari simulasi keamanan yang digelar Polri. Kehadiran mereka bukan sekadar pamer teknologi, melainkan simbol arah baru yang ingin ditempuh aparat kepolisian di era digital ini.
Robot-robot ini dirancang dengan fungsi tertentu—mulai dari mendeteksi bahaya, membantu patroli di area sensitif, hingga melakukan pemindaian wajah dalam keramaian. Bahkan, ada yang diprogram untuk menjinakkan benda mencurigakan secara otomatis. Walau beberapa unit masih dikendalikan dari jarak jauh, penampilannya sudah cukup menggambarkan visi modernisasi kepolisian.
Di media sosial, momen ini langsung jadi viral. Banyak yang terpukau, tapi tak sedikit juga yang bersikap kritis. “Hebat sih, tapi semoga bukan sekadar tontonan,” tulis salah satu pengguna di X (sebelumnya Twitter). Ada pula yang menyoroti nilai anggaran yang digunakan untuk pengadaan teknologi tersebut.
Polri sendiri menyebut proyek ini sebagai langkah awal. Dalam pernyataannya, mereka menyampaikan bahwa robot ini masih dalam tahap evaluasi. Ke depan, fungsi dan kecanggihannya akan terus dikembangkan, seiring dengan pelatihan personel dan pembangunan sistem pendukung.
Meski mendapat berbagai reaksi, satu hal yang jelas: Indonesia sedang mencoba masuk ke medan baru, di mana kecanggihan teknologi bukan hanya milik laboratorium atau perusahaan raksasa, tapi juga bagian dari pelayanan publik. Dan Monas, dengan segala sejarahnya, kini menjadi saksi awal dari babak baru itu.
Tinggalkan Balasan